Jumat, 08 Juli 2011

Teori Kepribadian

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Gordon Allport ( 1897-1967 ) lahir di India, anak bungsu dari 4 bersaudara. Allport memandang bahwa kepribadian merupakan organisasi dinamis dan unik yang terdapat dalam suatu individu dimana terdiri dari sisitem – sisitem psikofisis yang menentukan cara – caranya yang khas dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Pada dasarnya kepribadian seseorang tidak mudah untuk ditebak karena pada hakekatnya kepribadian antara orang satu dengan yang lainnya berbeda. Selain itu kepribadian juga merupakan sesuatu yang berkembang dan unsur – unsur yang ada saling terkait.
Dalam teori ini sistem psikofifis disebutkan terdiri dari kebiasaan, sikap, nilai, kepercayaaan, keadaan emosi, dan sentimen. Dalam menganalisis kepribadian manusia, Allport dengan hati – hati menyadari istilah karakter ( watak ) dan tempramen, hal ini dilakukan agar lebih tepat dalam pencraian definisi kepribadian itu sendiri. Karakter ( watak ) merupakan sesuatu yang akan dinilai , apakah seseorang tersebut memiliki karakter baik atau buruk. Sedangkan tempramen, erat kaitrannya dengan faktor biologis atau fisik. Dalam hal ini hereditas memainkan peranan penting dan bersama intelegensi dan fifik membentuk kepribadian.
Untuk mengetahui lebih jelas atau detailnya mengenai teori kepribadian Allport, Kami akan membahsnya pada bab selanjutnya yaitu bab pembahasan.

1.2. Rumusan Masalah

Pada makalah ini kami akan membahas beberapa hal mengenai Teori Kepribadian Allport, anatara lain :
1.      Pengertian kepribadian menurut Allport
2.      Hakikat manusia menurut Teori Kepribadian Allport
3.      Stuktur kepribadian menurut Allport
4.      Perkembangan kepribadian Allport
5.      Faktor – Faktor yang mempengaruhi perilaku manusia
6.      Ciri – ciri kepribadian yang matang menurut Allport
7.      Kekurangan dan kelebihan teori kepribadian Allport

1.3. Tujuan Penulisan

Dalam penulisan makalah ini, kami mempunyai tujuan antara lain :
a.       Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah “ Teori Kepribadian ”, Dosen pengampu Ibu Sri Adhi Nurhayati, M.M
b.      Memperluas wawasan mengenai Teori Kepribadian khususnya teorinya Allport
c.       Mengetahui perkembangan teori kepribadian Allport.
d.      Mengetahui hakikatnya teori kepribadian Allport serta konsep – konsep ataupun unsur – unsur yang terkandung dalam teori ini.

1.4. Sistematika Penulisan

JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I       PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Tujuan Penulisan
1.4.Sistematika Penulisan
BAB II      PEMBAHASAN
                  2.1. Pengertian kepribadian menurut Allport
                  2.2. Hakikat manusia menurut teori kepribadian Allport
2.3. Stuktur Kepribadian Allport
                        2.4. Perkembangan kepribadian Allport
                        2.5. Faktor – Faktor yang mempengaruhi perilaku manusia
2.6. Ciri – ciri kepribadian yang matang menurut Allport
2.7. Kekurangan dan kelebihan teori kepribadian Allport
BAB III    PENUTUP
                  3.1. Kesimpulan
                  3.2. Kritik dan Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN



BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kepribadian


Telah kami jelaskan pada bab sebelumnya bahwa kepribadian manusia unik dan dinamis. Adapun definisi kepribadian itu sendiri adalah suatu organisasi dalam diri individu yang merupakan sistem psikosofik yang menentukan karakteristik pikiran dan perilaku individu terhadap lingkungan. Dari pengertian tersebut ada beberapa hal yang menjadi inti atau pokok – pokok teori yang dikembangkan oleh Allport dalam penelitiannya, antara lain :
1.    Kepribadian manusia adalah produk dari hereditas dan lingkungan.
Faktor hereditas sangat berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian seseorang karena hereditas merupakan faktor yang berfungsi sebagai bahan dasar yang nantinya dibentuk, apakah hereditas tersebut akan dilemahkan atau dikuatkan oleh lingkungan.
2.    Kepribadian bersifat idiografik
                        Artinya tiap pribadi seseorang tidak dapat disamakan ataupun dibandingkan dengan orang lain karena kepribadian seseorang itu unik.
3.    Kepribadian normal bersifat diskrit / diskontinyu
                        Kepribadian seseorang tidak berkelanjutan, artinya kepribadian seseorang pada saat masih kecil berbeda dengan ketika ia dewasa karena kepribadian pada saat dewasa bekerja secara rasional dalam mengontrol kesadarannya. Dalam hal ini individu sudah mampu mengkontrol dorongan – doorngan yang memotivasinya sehingga ia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang tidak.

2.2. Hakikat Manusia menurut Allport


1.    Manusia terdiri dari beberapa konponen dasar seperti pandangan yang positif , penuh harapan, dan menyanjung - nyanjung.
Berbeda dengan pendapat Frued yang menyatakan bahwa individu tidak mempunyai pandangan hidup karena menurut Frued sifat – sifat yang tampak sekarang merupakan gambaran ia di masa lalu ( masa kanank – kanak ) sehingga apabila pada masa kanak – kanak mempunyai sifat buruk maka sekarang ataupun besok individu tersebut sifatnya tetap buruk dan tidak bisa berubah. Lain halnya dengan Allport lebih optimis tentang kodrat manusia bahwa manusia memiliki beberapa pandangan positif yang mampu berfikir ke depan sehingga harapan – harapan yang baru akan muncul. Apabila seorang individu mempunyai pengalaman yang burk pada masa kanak – kanak, maka pengalaman tersebut tidak dijadikan dasar untuk menggambarkan kepribadian seseorang pada saat ini ataupun kedepannya. Karena menurut Allport individu mempunyai pemikiran luas yang mampu mengubah cara berfikirnya.
2.    Manusia adalah individu yang sehat
Allport dengan Frued mempunyai beberapa pandangan – pandangan yang berbeda. Frued tidak percaya bahwa orang – orang yang matang dan sehat dikontrol dan dikuasai oleh pikiran – pikiran bawah sadar, kekuatan yang tidak dapat dilihat dan dipengaruhi. Namun Allport percaya bahwa kekuatan – kekuatan tak sadar itu merupakan pengaruh yang penting pada tingkah laku orang – orang yang neuritis. Akan tetpai individu yang sehat yang berfungsi pada tingkat rasional dan sadar menyadari sepenuhnya kekuatan – kekutan yang membimbing mereka dan dapat mengontrol kekuatan – kekuatan itu juga.
Jadi menurut Allport pikiran seseorang yang sekarang bukanlah gambaran dimasa lalu. Berbeda dengan orang yang neuritis yaitu orang yang beroperasi dalam pandangan – pandangan dan pengalaman – pengalaman kanak – kanan dan kepribadian yang sehat berfungsi pada suatu taraf yang berbeda dan lebih tinggi.



3.    Manusia memerlukan motivasi untuk menuju kesuksesan
Manusia adlah makhluk sadar dan rasional, berbuat berdasarkan pada apa yang diharapkannya dapat tercapai, bukan berdasar pada keinginan primitif atau pengalaman traumatik pada masa lalu.
Motivasi merupakan hal yang paling mutlak dan harus dimiliki oleh seseorang dalam melaksanakan suatu aktivitas sehari – ahri, tanpa adanya motivasi pekerjaan seseorang akan sulit untuk mencapai kesuksesan. Allport percaya bahwa hal ini sangat penting karena kepribadian yang sehat tidka dibimbing oelh kekuatan – kekuatan tidak sadar atau pengalaman – pengalaman masa anak – anak melainkan individu tersebut mempunyai motivasi untuk mampu berpikir secara realistis sehingga tujuan hidup untuk jangka panjang bisa terwujud.

2.3. Stuktur Kepribadian Allport


Menurut Allport struktur kepribadian manusia terdiri dari 4 karakteristik yang mampu mendorong atau menuntun tingkah laku seseorang, antara lain :
1.      Traits ( Sifat )
Trais adalah kecenderungan ( predisposisi ) untuk merespon sesuatu dengan cara yang sama pada berbagai stimulus yang berbeda. Traits bersifat lebih konsisten. Sifat dibedakan menjadi 2 yaitu :
a.       Sifat umum artinya ciri – ciri ( sifat) yang terdapat pada banyak orang.
b.      Disposisi personal, artinya keunikan atau kekhususan ( sifat ) yang terdapat pada diri individu.
2.      Habit ( Kebiasaan )
Pada habit ( kebiasaan ) stimulus maupun responnya lebih bersifat khusus berbeda dengan sifat yang lebih bersifat umum. Jadi sejumlah habitat apabila digabungkan bisa menjadi suatu trait ( sifat ).
3.      Type ( Tipe )
Tipe adalah konstruksi ideal si pengamat dan seseorang dapar disesuaikan dengan tipe itu, tetapi dengan konsekuensinya diabaikan sifat – sifat khas individualnya. Sifat dapat mencerminkan sifat khas sedangkan type malah menyembunyikannya.
4.      Attitude ( Sikap )
Untuk menentukan suatu sikap perlu adanya suatu penilaian ( menerima / menolak ) terhadap suatu objek yang dihadapi. Selain itu sikap lebih berhubungan dengan suatu objek yang khusus yang penekanannya lebih pada segi lingkungan.

2.4. Perkembangan Kepribadian


   Allport melihat bahwa anak yang baru lahir sebagai seorang ciptaaan keturunan, hanya memiliki dorongan primitif dan tingkah laku reflek, tidak memiliki kepribadian potensi yang akan terpenuhi atau terbentuk pada saat pertumbuhan dan pematangannya. Dalam perkembangan kepribadian, Allport membagi dalam beberapa tahap sebagai berikut :
1.    Usia 0 – 2 tahun
Pada usia ini kepribadian yang terbentuk adalah pembangunan keadaan diri dimana muncul perasaan enak dan tidak enak yang biasanya lebih condong pada identitas diri. Dalam hal ini bahasa merupakan faktor terpenting untuk membangun keadaan diri suatu individu. Pada usia ini harga diri atau kebanggaan sebagai periode terakhir dimana anak ingin melakukan sesuatu, membuatnya terwujud, dan mengkontrol dunianya.
2.    Usia 4 – 6 tahun
Pada usia 4 – 6 tahun biasanya pribadi yang sedang berkembang adalah perluasan diri dan gambaran diri. Dalam perluasan diri, perasaan keterhubungan dengan orang – orang dan hal – hal yang penting dalam lingkungannya ataupun relasi anak dan lingkungan tempat ia tumbuh terhubung sangat penting karena munculnya perasaan lingkungan merupakan bagian dari dirinya. Sedangkan gambaran diri lebih terkiat pada penanaman – penanaman nilai, tanggung jawab moral, intensi, tujuan dan pengetahuan diri yang akan berperan mencolok dalam kepribadiannya kelak.
3.    Usia 6 – 12 tahun
Pada tahap ini individu sudah mempunyai kesadaran diri dalam artian pengenalan kemampuan diri dalam mengatasi persoalan – persoalan dengan alasan dan gagasan – gagasan . hal ini disebabkan karena anak bergerak dari lingkungan keluarga ke masyarakat.
4.    Remaja
Pada tahap ini individu sudah mulai mempunyai pemikitran tentang pembangunan tujuan dan rencana ke depan. Biasanya pada tahap remaja persoalan yang paling utama sering terjadi adalah berkaitan dengan identitas. Sering muncul pertanyaan dalam diri individu yaitu “ Apakah saya seorang anak atau sudah dewasa ”. Pertanyaan inilah yang sering muncul dan menjadi persoalan bagi individu tersebut.
5.    Kedewasaan
Menurut Allport faktor utama tingkah laku orang dewasa yang matang adalah sifat – sifat yang terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing tingkah laku menurut prinsip fungsional. Artinya pada tahap ini seseorang sudah dikatakan dewasa apabila individu tersebut memiliki sifat / kepribadian yang matang sehingga ia mampu mengkontrol tingkah lakunya sendiri.

2.5. Faktor – Faktor yang mempengaruhi perilaku manusia


Perilaku manusia dalam perkembangannya dipengaruhi oleh beberapa faktor, faktor tersebut sangat menentukan perilaku individu tersebut terhadap lingkungan dalam rangka untuk penyesuaian diri. Adapun menurut Allport ada dua faktor yang mampu menentukan perilaku individu, yaitu :
1.      Faktor genetik
Faktor genetik mempunyai peranan yang penting terhadap perkembangan kepribadian karena  biasanya faktor genetik mempunyai peranan yang penting dalam mempengaruhi lingkungan.


2.      Faktor non genetik
Meskipun genetik mempunyai peranan yang penting terhadap perkembangan kepribadian seseorang, tetapi faktor non genetik juga tetap mempunyai peranan bagi variaasi kepribadian karena faktor non genetik merupakan faktor yang bertanggungjawab akan perbedaan lingkungan pada orang – orang. Faktor non genetik yang sangat mempengaruhi perkembangan kepribadian seseorang adalah lingkungan. Selain itu pengalaman dalam keluarga adalah hal yang penting meskipun lingkungan keluarga bebrbeda bagi setiap anak sehubungan dengan jenis kelamin anak, urutan kelahiran, atau kejadian unik dalam kehidupan keluarga pada tiap anak karena hal ini mampu memunculkan karakteristik kepribadian yang berbeda pada tiap anak.

2.6. Ciri – Ciri Kepribadian yang Matang


1.    Perluasan diri ( Extension of the self )
Artinya seorang individu hidupnya tidak boleh terikat secara sempit pada sekumpulan aktivitas yang erat hubungannya dengan kebutuhan – kebutuhan dan kewajiban – kewajiban pokoknya, Melainkan harus mampu mengambil bagian dan menikmati macam – macam aktivitas yang berbeda. Salah satu aspek dari perluasan diri adalah proyeksi ke masa depan, yakni merencanakn dan mengharapkan
2.    Mampu menjalin hubungan yang hangat dengan orang lain ( Warm relating of self to other )
           Artinya individu harius mampu menjalin hubungan yang hangat dengan orang lain, baik dalam bentuk hubungan yang mendalam maupun tidak mendalam sehingga memiliki dasar rasa aman dan menerima dirinya sendiri. Dalam menjalin hubungan yang hangat dengan orang lain, seorang individu harus mampu menguasai bebrapa teknik, antara lain empati, toleransi, dan lain sebagainya.


3.      Memiliki orientasi yang realistik ( Self Objectification )
           Dalam Self Objectification ada dua komponen utama yang perlu kita ketahui, yaitu humor dan insight. Insight disini adalah kapasitas individu untuk memahami dirinya sendiri, meskipun tidak jelas bagaimana menemukan suatu standar yang cocok untuk membandingkan keprcayaan – kepercayaan individu yang bersangkutan. Perasaan humor tidak hanya menunjukkan kapasitas untuk menemukan kesenangan dan gelak tawa dalm hal sehari – hari, tetapi juga kemampuan untuk membina hubungan – hubungan positif dengan diri sendiri dan objek – objek yang dicintai, serta menyadari adanya ketidakselarasan dalam hal ini. Selain itu, dalam Self Objectification juga diharapkan mampu memahami tentang dirinya sendiri serta mempunyai kemampuan mempertahankan hubungan positif dengan diri sendiri maupun dengan objek lain. Misalnya menertawakan sednriri jika melakukan kesalahan.
4.      Filsafat hidup ( Philosophi of life )
           Walaupun individu harus dapat obyektif dan bahkan menikmati kejadian – kejadian dalam hidupnya. Namun mestinya ada latar belakang yang mendasari segala sesuatu yang dikerjakannya, yang memberikan arti dan tujuan. Dalam hal ini religi ( agama ) merupakan salah satu hal yang terpenting karena dengan agama individu mampu mengorientasikan nilai dengan baik dan mempunyai kesadaran personal.
5.      Mampu menghindari reaksi berlebihan terhadap suatu masalah ( Emotional Security )
Masalah disini adalah masalah yang menyinggung drives spesifik, ( misalnya menerima dorongan seks dan memuaskan sebaik mungkin dan tidak menghalangi tetapi juga tidak membiarkan bebas ) dan mentoleransi frustasi serta perasaan seimbang.
6.      Realistic perceptions, skill dan assignments
           Artinya seseorang harus memiliki kemampuan untuk memandang orang, objek dan situasi seperti apa adanya, kemampuan dan minat memecahkan masalah, memiliki ketrampilan yang cukup untuk menyelesaikan tugas yang dipilihnya serta mampu memenuhi kebutuhan ekonomi kehidupan tanpa rasa panik, rendah diri, atau tingkah laku destruksi diri lainnya.

2.7. Kekurangan dan Kelebihan teori Kepribadian Allport


 Ada beberapa kekurangan mengenai teori Allport antara lain :
1.      Allport gagal menunjukkan konsep pokok yaitu fungsi otonomi yang dalam hal ini allport membagi 2 fungsi otonomi yaitu perseverative otonomi fungsional dan propiate otonomi fungsional.
2.      Menggambarkan manusia pada gambaran yang terlalu positif
3.      Memberikan perhatian yang terlalu sedikit pada pengaruh sosial dan faktor situasional
4.      Menekankan keunikan kepribadian
5.      Mengasumsikan adanya diskontinuitas antara hewan dan manusia.
Adapun kelebihan dari teori Allport adalah Allport memandang kepribadian manusia bukan dipengaruhi dari masa lalu. Hal ini yang menjadikan nilai lebih pada manusia bahwa manusia pada dasarnya mempunyai pemikiran positif yang mampu berfikir secara kedepan sehingga manusia mempunyai pandangan hidup yang lebih baik untuk masa depannya.









BAB III

PENUTUP

3.1.   Kesimpulan

Kepribadian adalah suatu organisasi dalam diri individu yang merupakan sistem psikosofik yang menentukan karakteristik pikiran dan perilaku individu terhadap lingkungan.
Hakikat manusia menurut Allport
1.    Manusia terdiri dari beberapa konponen dasar seperti pandangan yang positif , penuh harapan, dan menyanjung - nyanjung.
2.    Manusia adalah individu yang sehat
3.    Manusia memerlukan motivasi untuk menuju kesuksesan
                        Ciri – ciri kepribadian yang matang
1.      Perluasan diri ( Extension of the self )
2.       Mampu menjalin hubungan yang hangat dengan orang lain ( Warm relating of self to other )
3.      Memiliki orientasi yang realistik ( Self Objectification )
4.      Filsafat hidup ( Philosophi of life )
5.      Mampu menghindari reaksi berlebihan terhadap suatu masalah ( Emotional Security )
6.      Realistic perceptions, skill dan assignments

3.2.  Kritik dan Saran


Adapun saran – sarannya meliputi :
1.    Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan sebagai mana mestinya.
2.    Sebagai calon tenaga pendidik kita harus dapat memberikan contoh yang baik daalm lingkungan sekolah maupun masyarakat.
                             Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini belum sempurna. Oleh kartena itu, kami mengharap kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah pada masa yang akan datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar